– Internet itu dianalogikan seperti gunung es, dimana bagian atasnya hanya terlihat sedikit seperti google, yahoo, wikipedia, amazon, dan website lain yang biasa kita ketahui. Sedangkan dibagian bawahnya lebih banyak lagi dan biasanya tidak bisa diakses oleh orang awam dan tidak bisa juga diakses dengan browser standar yang kita kenal selama ini.
Untuk bisa mengakses Deep web diperlukan sebuah browser khusus, salah satunya dengan TOR Browser. TOR sendiri adalah kepanjangan dari The Onion Router.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya di tulisan berjudul Konten Yang Ada di Deep Web, bahwa sebagian besar website deep web menggunakan domain .onion bukan .com.
TOR pada hakikatnya adalah sebuah web browser sama seperti Google Chrome atau Firefox dan cara kerjanya pun sama. Akan tetapi, TOR memiliki kemampuan yang lebih baik dari browser yang ada terutama dalam hal mengakses informasi yang tidak dapat ditemukan melalui mesin pencari seperti Google, Bing atau yang lainnya.
TOR bisa dibilang software yang mirip seperti VPN yang bisa atau memungkinkan pengguna mengakses internet secara anonim. Hal ini karena di dalam deep web terdapat banyak sekali hacker yang bisa saja mengancam keamanan berinternet, maka TOR bisa melindungi dari hal tersebut.
Saat menjalankan browser TOR maka koneksi yang asli dari pengguna akan dialihkan menuju jaringan milik TOR. Jaringan tersebut sudah di enkripsi supaya tidak dapat di deteksi pihak manapun baik dari ISP ataupun situs yang dikunjungi.